Izzi_tea

Jangan Bersedih ditinggal Ramadhan

Mu’min mana sih yang tidak merasa sedih di tinggal bulan suci Ramadhan, bulan penuh keberkahan bahkan keberkahan-Nya tidak nanya dirasakan oleh seorang muslim saja, liat saja bagaimana usaha-usaha yang dimiliki oleh non-muslim seperti penjual pakaian, penjual makanan bahkan industri “hiburan” pun ketika dibulan Ramadhan omset hampir meningkat 2kali lipat bahkan lebih.

Jadi siapa yang tidak bersedih hati?… tapi jangan terlalu di dramatisasi :D, sebab Ramadhan ialah sebuah masa sedangkan masa itu ialah makhluk, dan makhluk mempunyai “jatah usia”.

Karena sudah menjadi ketentuan-Nya suka tidak suka, mau tidak mau semua “skeneario”-Nya akan tetap berjalan. Ramadhan akan beganti Syawal, Syawal ke Dzulkaidah dan seterusnya sampai (Insya Allah) kita dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya :).

 

Sebenarnya urgensi dari Ramadhan itu sendiri ada di 11 bulan berikutnya, bulan Ramadhan ‘hanya’ sebagai bulan latihan/karantina dimana dibulan tersebut kita di”kondisikan” dengan dimudahkannya beramal, dibelenggunya syaitan, di tutupnya pintu neraka dan dibukanya pintu surga, itu semua pengkondisian yang Allah berikan kepada kita agar bisa khusu beribadah pada bulan tersebut. Mungkin dari kita sudah terbiasa Tilawah bisa lebih dari 2 kali khatam dalam 1 bulan, qiyamul lail setiap hari, tiada hari tanpa infak, dll. Tapi bagaimana setelah Ramadhan berlalu? Apakah sama.. ahhh, rasanya tidak elok jika bertanya seperti itu kepada anda, saya sendiripun merasakan bahwa 11 bulan setelah Ramadhan amal-amalan yang dilakukan tidak seperti Ramadhan, bisa dikatakan menurun (Astaqfirullah 😦 ).

Ahhh.. tapi bagaimanapun saya tetap rindu Ramadhan, rasa belum memaksimalkan amal, masih banyak waktu yang terbangkalai dengan sia-sia, masih banyak dosa dari maksiat-maksiat yang dibuat. Rasa baru kemarin puasa hari pertama sekarang sudah dipenghujung akhir puasa, memang penyesalan datang pasti di akhir.. Astaqfirullah.. :(.

Akhirnya.. jangan (terlalu) sedih di tinggal Ramadhan karena sebenarnya pembuktian berhasil atau tidaknya Ramadhan kali ini ialah di 11 bulan berikutnya, dan itu hanya ada 2 pilihan : menjadi se-ekor ULAT yang dengan “shaum” bermetamorfosa menjadi kupu-kupu undah atau menjadi se-ekor ULAR yang dengan “shaum” berganti kulit dan tetap menjadi se-ekor ular, bahkan lebih ganas dari sebelumnya. … Wallahu A’lam

This entry was published on Agustus 18, 2012 at 6:19 am and is filed under Yaumi. Bookmark the permalink. Follow any comments here with the RSS feed for this post.

Tinggalkan komentar